JAKARTA,PERGATSI--Persiapan penyelenggaraan The International Gateball Cup: Minister of Public Works 2025 terus dimatangkan oleh panitia pelaksana. Ketua Panitia Wilan Oktavian, dalam wawancara bersama Tabloid Gateball pada Kamis (27/11/2025), menjelaskan bahwa turnamen ini merupakan kompetisi terbuka berskala internasional yang menghadirkan klub-klub gateball dari berbagai negara dan provinsi di Indonesia.
Ia menegaskan bahwa turnamen tersebut mengadopsi standar pertandingan internasional dengan tiga nomor yang dipertandingkan, yakni dobel campuran, tripel campuran, dan beregu campuran. Tahun ini, sejumlah negara telah memastikan keikutsertaan, antara lain India, Thailand, Italia, Pakistan, Taipei, dan Korea Selatan, yang menjadikan kompetisi semakin kompetitif dan prestisius.
Selain peserta luar negeri, delegasi dari 32 Pergatsi provinsi juga turut berpartisipasi, termasuk Aceh, Bali, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, hingga Papua dan Papua Barat Daya. Dari unsur kementerian, peserta berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum (meliputi BPSDM, BPIW, DJCK, DJPI, Komunitas Gateball PU, DJBM, DJSDA, dan DWP), Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Kehadiran peserta lintas daerah dan kementerian ini, menurut Wilan, menunjukkan semangat besar dalam memperkuat pembinaan gateball secara nasional.

Wilan menjelaskan bahwa turnamen ini sekaligus menjadi bagian dari program kerja PB Pergatsi dalam memperluas pembinaan di daerah, mencari atlet-atlet terbaik untuk disiapkan menuju kompetisi internasional, serta memperkuat hubungan antarpengurus Pergatsi dan para olahragawan dari berbagai daerah. Tahun ini, panitia menargetkan kehadiran 1.300 atlet.
Untuk sistem pertandingan, babak penyisihan akan menggunakan sistem setengah kompetisi. Kemudian dua tim terbaik dari setiap grup—juara dan runner-up—akan melaju ke babak delapan besar yang selanjutnya menerapkan sistem gugur (single elimination). Para pemenang akan memperebutkan Piala Bergilir Menteri Pekerjaan Umum serta hadiah berupa uang pembinaan.
Turnamen akan berlangsung pada 12–14 Desember 2025 di Lapangan B Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Ia mengungkapkan, panitia awalnya hanya menyediakan kuota untuk 64 tim. Namun, jumlah pendaftar mencapai 93 tim sehingga dilakukan seleksi tambahan berdasarkan latar belakang dan kejelasan klub. Prioritas diberikan kepada klub-klub yang memiliki keterkaitan dengan insan Pekerjaan Umum, seiring dengan status turnamen yang memperebutkan Piala Menteri PU.
Lebih lanjut, Wilan menyampaikan bahwa pihaknya memiliki harapan besar agar gateball dapat berpartisipasi dalam SEA Games ke-34 Tahun 2027 di Malaysia.
Ia menilai, keberadaan ajang bertaraf internasional seperti ini menjadi bukti bahwa gateball mendapat perhatian dari pemerintah, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum, yang memberikan dukungan berupa fasilitasi perizinan, koordinasi lintas instansi, penyediaan venue, hingga penguatan promosi agar penyelenggaraan event lebih profesional dan berdampak luas.
Panitia juga mendapatkan tambahan anggaran dari Kemenpora dengan biaya APBN serta dukungan teknis dari KONI Pusat, khususnya terkait validasi perwasitan dan penyusunan sistem pertandingan.
Sementara itu, Kementerian PU, pemerintah daerah, sponsor, serta komunitas gateball turut memberikan dukungan strategis dan operasional demi memastikan kualitas penyelenggaraan turnamen berjalan optimal.
Menutup penjelasannya, Wilan Oktavian menyampaikan pesan kepada seluruh atlet agar menjadikan turnamen ini sebagai momentum untuk menunjukkan kemampuan terbaik, menjunjung tinggi sportivitas, serta memperluas jejaring olahraga.
Ia berharap turnamen ini mampu melahirkan bibit-bibit atlet yang dapat mengharumkan nama Indonesia di level internasional dan memperkuat solidaritas komunitas gateball di seluruh Tanah Air serta membawa gengsi Indonesia di kancah dunia.(PAH/ROY)